Secara sederhana , pemeliharaan bangunan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 macam , yaitu : pemeliharaan rutin dan pemeliharaan remedial / perbaikkan
A.Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang
dilaksanakan dengan interval waktu tertentu untuk mempertahankan gedung pada
kondisi yang di inginkan/sesuai .
Pada pemeliharaan rutin sangat penting menentukan
siklus pemeliharaan . Siklus pemeliharaan bias di tentukan berdasarkan fisik
gedung dan equipment yang cukup dalam bentuk dokumentasi , manual ,
pemeliharaan , maupun catatan pekerjaan pemeliharaan sebelumnya.
Dalam suatu rencana program pemeliharaan , jika
siklus kegiatannya sudah ditentukan , maka jenis pekerjaan dan anggaran sudah
dapat dibuat .
Kendala
– kendala pada pemeliharaan rutin adalah :
-
Owner
Seringkali para pemilik gedung tidak melaksanakan
program yang di buat , bahkan cenderung memperpanjang interval pemeliharaan
dengan tujuan mengurangi beban biaya pemeliharaan agar keuntungan yang didapat
lebih besar . Padahal dengan tertundanya jadwal pemeliharaan rutin akan
mengakibatkan bertumpuknya kualitas kerusakkan yang akhirnya membutuhkan biaya
perbaikkan yang jauh lebih besar .
-
Kurangnya
data dan pengetahuan
Seringkali pemeliharaan rutin tidak dapat dilakukan
akibat kurangnya data manual , sejarah pemeliharaan maupun dokumentasi .
Disampig itu juga kekurangan pengetahuan dari personil pengelola gedung baik
tingkat manajerial maupun pelaksana mengakibatkan program pemeliharaan kurang
maksimal .
B.Pemeliharaan remedial
Pemeliharaan remedial adalah pemeliharaan perbaikan
yang dapat di akibatkan oleh :
-
Kegagalan
teknis/manajemen
Kegagalan teknis atau manajemen bisa terjadi pada
tahap konstruksi maupun tahap pengoperasian bangunan . Pada tahap konstruksi
contohnya adalah kecerobohan dalam pemasangan suatu komponen bangunan . Pada
tahap pengoperasian bangunan , keslaahan dalam merencanakan jadwal pemeliharaan
bisa terjadi dan ini berakibat pada kerusakan alat atau bahan baku banguna
-
Kegagagaln
konstruksi dan desain
Dalam hal ini factor desain dan konstruksi
berhubungan erat . contoh dari segi desain adalah kesalahan dalam memlih bahan
bangunan sehingga usia pemakaian pendek atau tidak bertahan lama . Sedangkan
dari segi konstruksi kesalahan dalam finishing dapat menyebabkan usia
pemakaiannya pun tidak berlangsung lama
-
Kegagalan
dalam pemeliharaan
Faktor lain yang menyebabkan kegiatan pemeliharaan
perbaikan selama periode pemakaian bangunan adalah akibat kegagalan
pemeliharaan yang disebabkan oleh :
·
Program
pemeliharaan rutin yang dibuat tidak memadai
·
Program
perbaikan yang tidak efektif
·
Inspeksi
– inspeksi yang tidak dilaksanakan dengan baik
·
Data
– data pendukung pemeliharaan yang tidak mencukupi
Definisi :
- Planned maintenance : Pemeliharaan yang di organisasikan dan dilaksanakan dengan perencanaan , control dan penggunaan laporan laporan untuk suatu rencana yang ditentukan sebelumnya .
- Unplanned maintenance : pemeliharaan yang dilaksanakan untuk rencana yang tidak ditentukan sebelumnya
- Preventive maintenance : Pemeliharaan yang dilaksanakan pada interval yang ditentukan sebelumnya atau yang sesuai dengan kriteria yang di tentukan dan ditunjukkan untuk mengurangi kemungkinan kegagalan atau degradasi performansi suatu bangunan
- Corrective maintenance : Pemeliharaan yang dilakukan setelah suatu kegagalan terjadi dan ditujukan untuk memperbaikkin suatu item tersebut dapat melakukan fungsinya yang diperlukan
- Energency maintenance : Pemeliharaan yang diperlukan dengan segera untuk menghindari akibat yang serius
- Condition based maintenance : Preventive maintenance yang dimulai dari suatu hasil pengetahuan kondisi suatu hal dari pemantauan rutin
- Scheduled Maintenance : Preventive maintenance yang dilaksanakan untuk suatu interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya .
ok semoga bermanfaat...



.png)